Klik Juga

28 Apr 2011

Permainan berdasarkan Kelas Umur | Belajar sambil Bermain


Hari Minggu tentu saja menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak kristen, terlintas dibenak mereka indahnya saat bertemu dengan teman temannya untuk beribadah bersama, bermain bersama, memuji Tuhan bersama.
Bila ada seorang saja anak sekolah minggu yang malas-malasan saat diajak ke sekolah minggu, segera cari tahu apa alasannya. 
"Bosan" itu adalah salah satu alasan yang paling sering kita temui. Dengan bosan yang terlintas dibenak anak-anak maka rasa Malas itu semakin kuat dalam dirinya yang membuat dia tidak tertarik saat diajak Sekolah Minggu.
Belajar sambil Bermain merupakan metode belajar yang paling banyak digunakan untuk menghadapi anak-anak berusia pra TK hingga 12 Tahun. Karena dengan bermain, anak-anak bisa berpartisipasi lebih aktif didalamnya dan tidak monoton oleh Pelayan Sekolah Minggu.

Berikut beberapa contoh permainan berdasarkan kelas umur dalam melayani anak-anak sekolah minggu :
Kelas Kecil (Pra TK - 7 tahun)
- Menggambar
- Mewarnai gambar
- Mencocokan/menempel gambar atau angka
- Tebak Tokoh Alkitab, dll.

Kelas Tengah (8 - 9 Tahun)
- Tebak Tokoh Alkitab
- Cerdas Cermat
- Memerankan Tokoh Alkitab
- Pesan Bersambung/Berangkai
- Tebak Gaya
- Merangkai Kata, dll.

Kelas Besar (10 - 12 Tahun)
- Cerdas Cermat
- Tebak Tokoh Alkitab
- Memerankan Tokoh Alkitab/drama singkat
- Merangkai Kata, dll.

Bila terdapat permainan/kegiatan yang sama ditiap kelas umur, maka materi yang disampaikan harus sesuai dengan kelas umur anak-anak.
Selamat melayani,  GBU ^_^

17 Apr 2011

BAPA ABRAHAM
Bapa Abraham mempunyai
Banyak sekali anak-anak
Aku anaknya dan kau juga
Mari puji Tuhan
(tangan kanan...back to song)
(tangan kanan tangan kiri... back to song)
(tangan kanan tangan kiri kaki kanan... back to song)
(tangan kanan tangan kiri kaki kanan kaki kiri... back to song)
(tangan kanan tangan kiri kaki kanan kaki kiri putar kanan... back to song)
(tangan kanan tangan kiri kaki kanan kaki kiri putar kanan putar kiri... back to song)
(tangan kanan tangan kiri kaki kanan kaki kiri putar kanan putar kiri lalu duduk)
tergantung variasi kakak pelayan ya :)


NABI NUH
Nabi Nuh dan istrinya
Tiga orang anaknya tiga orang mnantunya
Masuk dalam bahtera
Hujan lebat turunlah   3x
Dlapan orang slamat

DANIEL DILUBANG SINGA
Daniel dilubang singa   pam pam pam  2x
Karna dia dikasihi Allah
Maka dibebaskan   pam pam pam suam suam 2x
Yunus diperut ikan  pam pam pam  2x
Karna dia dikasihi Allah
Maka dibebaskan   pam pam pam suam suam 2x


HELLO APA KABARMU
Hello apa kabarmu
Kau temanku kau kusayang
Hello apa kabarmu
Yesus sayang kau dan aku

APA KABAR
Apa kabar mari bersalaman
Tepuk tangan puji nama Tuhan
Goyang kaki kiri
Goyang kaki kanan
Putar putar putar putar
Cari yang lain
* anak-anak disuruh mencari teman 2, 3, 4 dst tergantung instruksi pelayan :)

HAPPY YA YA YA
Happy ya ya ya
Happy ye ye ye
Saya senang jadi anak Tuhan
Siang jadi kenangan
Malam jadi impian
Cintaku semakin mendalam.

SAYA BUKAN PASUKAN BERJALAN
Saya bukan pasukan berjalan
Pasukan berkuda
Pasukan menembak
Saya tidak menembaki musuh
Tapi saya laskar Kristus
Saya Laskar Kristus  (siap grak)
Saya Laskar Kristus  (siap grak)
Saya bukan pasukan berjalan
Pasukan berkuda
Pasukan menembak
Saya tidak menembaki musuh
Tapi saya laskar Kristus

MAJU TIGA LANGKAH
Maju tiga langkah goyang badannya
Mundur tiga langkah goyang badannya
Berjalan berputar membuat lingkaran
Sambil tepuk tangan memuji Tuhan
Maju tiga langkah goyang kakinya
Mundur tiga langkah goyang kakinya
Berjalan berputar membuat lingkaran 
Sambil tepuk tangan memuji Tuhan
Maju tiga langkah petik jarinya
Mundur tiga langkah petik jarinya
Berjalan berputar membuat lingkaran
Sambil tepuk tangan memuji Tuhan.


Mata Tuhan Melihat
Mata Tuhan melihat apa yang kita perbuat
Apa yang baik, apa yang jahat
Oleh sebab itulah jangan berbuat jahat
Ingat.. Tuhan Melihat.


Tanganku Kerja Buat Tuhan
Tanganku kerja buat Tuhan
Mulutku memuji nama-Nya
Kakiku berjalan cari Dia
Upahku besar di Surga.


Hati-Hati Gunakan Tanganmu
Hati hati gunakan tanganmu  2x
karna Bapa di Surga melihat ke bawah
Hati hati gunakan tanganmu.

Hati hati gunakan kakimu  2x
Karna Bapa di Surga melihat ke bawah
Hati hati gunakan kakimu.

Hati hati gunakan mulutmu  2x
Karna Bapa di Surga melihat ke bawah
Hati hati gunakan mulutmu

12 Apr 2011

Perlukah Alat Peraga ?

Jawaban mutlak : Ya... Alat peraga sangat berperan penting bagi pelayan Sekolah Minggu dalam membawakan cerita untuk anak-anak. Sekolah Minggu bukanlah sekolah formal yang mengharuskan anak-anak duduk manis mendengarkan gurunya berbicara pelajaran tentang hari itu. Sekolah minggu merupakan wadah dimana anak-anak bisa mengenal lebih dalam mengenai Yesus Kristus melalui metode belajar sambil bermain.

Dengan bermain tentunya kita memerlukan alat bantu yang salah satunya adalah alat peraga. Mengapa alat peraga ?

  1. Alat peraga lebih menarik perhatian anak melalui gambar dan tulisan yang ditampilkan. Sangat dianjurkan menggunakan alat peraga dengan warna yang terang baik berupa gambar maupun tulisan dan lebih baik lagi dengan menggunakan kata-kata yang sederhana. 
  2. Alat peraga lebih mudah digunakan. Dengan memiliki satu gambar Yesus yang sedang tersenyum atau sedang memangku anak-anak, kita sudah dapat memberikan cerita yang panjang lebar tentang siapa Yesus itu, bagaimana dia dengan anak-anak, bagaimana sikap anak-anak agar Yesus tetap tersenyum, dan masih banyak lagi sesuai tema belajar hari itu. Tentunya kita bisa lebih konsentrasi dalam mengajar bukan ? Tinggal bagaimana cara kita membawakan cerita tersebut agar tidak membuat anak-anak bosan.
  3. Lebih  murah dan mudah dijangkau. Kok bisa ? Tentunya alat peraga yang dimaksud disini adalah alat peraga yang kita buat secara manual, bukan yang kita beli jadi ya kak... ;) Sebagai seorang pelayan Sekolah Minggu, tentunya kita dituntut lebih kreatif dalam membuat alat peraga menggunakan bahan-bahan yang mudah kita temui atau bahannya dengan harga yang terjangkau. Misalnya, kita bercerita tentang Penciptaan, kita bisa hanya bermodalkan selembar karton dan spidol. Kita sampaikan kepada anak-anak bahwa karton itu sama seperti bumi pada mulanya masih kosong, lalu kita ajak anak-anak untuk aktif menggambarkan karton tadi dengan urutan-urutan penciptaan sehingga karton tadi sudah penuh dengan gambar anak-anak, tadaaa... asyik bukan ;)
  4. Lebih variatif. Anak-anak sangat suka bila kita bercerita dengan menggunakan alat peraga berupa gambar yang berbeda-beda, itu akan menarik perhatian mereka. Misalnya, kita bercerita bagaimana sikap anak-anak yang disukai oleh Yesus dan yang tidak. Kita bisa mencari gambar anak tersenyum, anak yg sedang ke gereja, anak yang sedang berdoa juga bandingkan dengan gambar anak yang berkelahi, anak yang marah. Tentunya disajikan dengan mengajak anak lebih interaktif dalam penyampaian cerita tadi :)
Masih banyak lagi kegunaan alat peraga dalam membawakan cerita untuk anak-anak, semakin sering kita menggunakan alat peraga dalam bercerita, tentunya daya imajinasi dan kreatifitas seorang pelayan Sekolah Minggu dapat diacungi jempol. Tuhan memberkati :)

11 Apr 2011

God Promise | Faithful Servant

The Master takes two servants on the way to his house .. The trip was very long and winding, full of challenges and obstacles. He promised the same reward to his servants, which are able to stay together in the master's house without status as a slave. How happy they are.But in the long march, one a servant serves his master with a lot of calculations. He can do the work ordered by his employer when he was given the money first. So he will do the job happily and quickly.Unlike the other servant, he did all his master commands are happy without coercion although sometimes feel heavy and tired. He did not feel jealous of his friend's.Finally tiring journey ended and they arrived at them master's house.The house was very large and magnificent surrounded by a fence that tall, green trees around the mansion pages. There was laughter and joking most of the partying like they're celebrating something.The look on the faces of the two servants can not be hidden anymore, their hearts pounding wait a promise spoken by his employer first. Then the master takes a faithful servant to go into his house with him.Who's the other servants confused because he left himself without invited. and he  told him master " My Lord, why am I not invited and, instead of equal wages for both of us can live in a house without the status of servants of my lord?""It is true that my promise to you, but instead for a trip you take into account all the reward in serving me. Now pay your share is not there anymore." responsible employer.So those servants went in trouble, only suffering that he received because no one can touch it because his fault.

Janji Majikan | Hamba yang Setia

Seorang majikan mengambil dua orang hamba dalam perjalanan menuju rumahnya.. Perjalanan itu sangat jauh dan berliku, penuh tantangan dan hambatan.
Dia menjanjikan upah yang sama kepada hamba-hambanya tersebut yaitu dapat tinggal bersama dalam rumah majikannya tanpa status sebagai hamba. Alangkah senangnya mereka.

Namun dalam perjalanan yang jauh itu, salah seorang hamba melayani majikannya dengan banyak perhitungan. Dia dapat melakukan pekerjaan yang diperintahkan majikannya bila ia diberi uang terlebih dahulu. Maka dia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan senang dan cepat.

Berbeda dengan hamba yang lainnya, dia melakukan semua perintah majikannya dengan senang hati tanpa paksaan walau kadang terasa berat dan lelah. Dia tidak merasa iri dengan kawannya itu.

Akhirnya perjalanan yang melelahkan itu berakhir dan tibalah mereka di rumah majikannya.

Rumah itu sangat besar dan megah dikelilingi pagar yang tinggi, hijaunya pepohonan mengitari halaman rumah mewah itu. Terdengar suara tawa dan senda gurau yang sangat dari dalam sepertinya mereka sedang berpesta merayakan sesuatu.

Raut wajah kedua hamba tersebut tidak dapat disembunyikan lagi, hati mereka berdetak kencang menunggu janji yang diucapkan majikannya dulu.
Lalu majikan mengambil seorang hambanya yang setia untuk masuk ke dalam rumahnya bersama-sama dia.

Sedang hambanya yang lain bingung karena dia ditinggal sendiri tanpa diajak. Berkatalah dia kepada majikannya " Tuanku, mengapa aku tidak diajak serta, bukannya upah kami berdua sama agar bisa tinggal dalam rumah Tuanku tanpa status hamba?"

" Memang benar itu janjiku kepadamu, tetapi bukannya selama perjalanan engkau sudah memperhitungkan semua yang menjadi upahmu dalam melayani aku. Sekarang upah bagianmu sudah tidak ada lagi ". jawab majikannya.

Maka pergilah hamba tersebut dalam kesesakan, hanya penderitaan yang ia terima karena tidak ada satupun yang dapat ia sentuh karena kepapaannya.

Saat Ku Rindu Melayani

Kisahku ini berawal dari liburan panjang kenaikan kelas, saat itu aku tidak pulang kampung ke Tarakan, Kalimantan  Timur dan hanya menghabiskan waktu di rumah Bapa Tuaku di Samarinda. Sebenarnya aku tidak merasa bosan saat itu, kebetulan aku memang anak rumahan yang jarang menghabiskan waktu untuk keluar rumah. Entah mengapa, saat itu aku sedang nontong televisi sambil santai, ngemil... pokoknya bermalas-malasan deh dan tiba-tiba saja, terlintas dalam pikiranku ingin bekerja di Gereja. Nah loh... kerja apaan? Saat itu saya hanya membayangkan ayahku yang seorang penatua di Gereja dan sering tampil dalam pelayanan. Memang sosok Ayahku ini menjadi teladan dan semangatku untuk tetap bertahan saat aku bersekolah jauh dari rumah waktu itu.

Setelah lama berpikir, akhirnya aku tertarik untuk menjadi pelayan Sekolah Minggu, tapi bagaimana ? Aku seorang yang pemalu, demam panggung, tidak punya pengalaman sama sekali.... Awalnya aku ragu-ragu, tapi entah kenapa ada dorongan dalam hati yang meyakinkan aku untuk mencobanya. Aku membuka buku telepon yang ada dirumah dan mencari nomor telepon Gereja GPIB, kebetulan di kampung halamanku kami sekeluarga memang warga Jemaat GPIB. Yes, aku berhasil mendapatkan nomor telepon kantornya.

Rasa ragu itu kembali menyelimutiku, antara percaya dan tidak dengan keputusan yang kuambil... lama sekali aku berpikir sampai akhirnya aku mengambil telepon rumah dan menelpon ke nomor tersebut. Ah, pikirku kalau aku berubah pikiran kan mereka tidak tahu juga siapa aku... setelah aku mendapat penjelasan singkat, kututup telepon sambil menarik nafas panjang. Ah.... lega rasanya, padahal belum melakukan apa-apa, hehehe...

"Datang saja ke gereja jam 7 hari Jumat, karena mereka mengadakan persiapan saat itu". Itulah sekilas pembicaraan wanita tadi lewat telepon. Ya... berarti aku harus siap-siap nih untuk besok.. :)

Pagi-pagi aku sudah bangun dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan terberatku saat itu, karena aku merasa ini sudah diluar kemampuanku :(... sudah pukul setengah tujuh pagi, aku langsung menuju Gereja GPIB yang terletak di belakang Kantor Gubernur Kalimantan Timur. Setibanya aku disana, ramai sekali dengan pegawai-pegawai yang berpakaian olahraga sepertinya hendak persiapan senam bersama.
Aku dengan hati bertanya-tanya menatap Gedung Gereja GPIB yang pagarnya masih tertutup rapat, "mana orangnya nih, kan sudah jam 7 ?".

Dengan pedenya aku memberanikan diri membuka gerbang Gereja dan melangkah masuk ke halamannya yang luas... setelah aku berada pas ditengah-tengah halaman terjadi sesuatu yang sangat mengagetkanku dan bikin shock seketika. Bagaimana tidak, aku langsung disambut dengan gonggongan anjing yang berlari cepat ke arahku, sedangkan aku seperti patung yang pasrah dengan keadaan. Aku teriak minta tolong... tapi tidak ada yang datang... Oh, tidak... kakiku bergetar luar biasa apalagi saat anjing itu mendekat dan memperlihatkan taringnya. " Tuhan, tolong aku...". Dan..  ahhhhhhhh, aku teriak sekuat tenaga lagi saat giginya itu menempel di betis kananku. Ahhhhhhh......

Sedih, takut, malu perasaanku saat itu, tidak tahu lagi bagaimana rasanya. Akhirnya seorang wanita keluar memanggil anjingnya yang sudah melepaskan gigi taringnya dari kakiku... Aduhhh, gimana kakiku nih ? Dia menanyakan maksud kedatanganku kesana, dan dia menjelaskan bahwa persiapan guru-guru Sekolah Minggunya jam 7 malam. Lemas seketika badanku saat mendengar penjelasannya, dengan senyum terpaksa aku mengucapkan terima kasih sambil pamit untuk pulang.

Keluar dari Gereja tadi, aku langsung memeriksa kakiku... walau aku merasa tidak sakit, tapi aku belum percaya karena aku melihat giginya menempel di betisku. Ya Tuhan, antara percaya dan tidak percaya... sedikitpun luka tidak ada membekas di kakiku, di celana panjangku. Aku jadi bingung sendiri... Loh, kok bisa ? Terima kasih Tuhan. Aku pulang dengan niat untuk datang malam nanti jam 7, aku mau melayani... aku harus siap, aku pasti bisa.

Kini keraguanku sirna hanya dengan perkara kecil yang aku dapatkan di hari Jumat pagi jam 7, tapi dengan perkara itu membuat aku menjadi yakin dan siap untuk menghadapi perkara yang lebih besar yang akan kumulai saat memperkenalkan diri di acara persiapan guru-guru Sekolah Minggu jam 7 malam nanti.

Tuhan Memberkati,

9 Apr 2011

Membuat Cerita Menarik | Keterampilan Bercerita

Bercerita dengan anak-anak, perlu keterampilan khusus dari pelayan-pelayan sekolah minggu agar dapat menampilkan cerita yang menarik dan menghibur anak-anak.
"Wah, susah dong..", memang benar susah tapi bukan berarti kita menyerah kan ?
Saya pernah menghadiri seminar tentang teknik bercerita yang disampaikan oleh Ibu Tuti Gunawan seorang pecinta dunia anak-anak. Beliau berkata bahwa menjadi seorang pelayanan Sekolah Minggu, harus setengah gila. Pertama kali mendengarnya, tentu saja saya kaget... setengah gila, apa-apaan lagi tuh...
Setelah saya mengalami sendiri dalam kegiatan-kegiatan mengajar di Sekolah Minggu, saya baru sadari memang menjadi seorang pelayan harus setengah gila.. hahaha :D

Bahasa Tubuh. 
Dalam menyampaikan cerita bahasa tubuh sangat berperan penting agar cerita yang disampaikan menarik dan memikat anak-anak.
-  Persiapkan diri dengan baik sehingga saat kita memulai kegiatan belajar mengajar penuh percaya diri.
-  Jaga kontak mata dengan semua  anak-anak, sehingga mereka merasa diperhatikan dan ikut larut dalam alur cerita yang kita sampaikan.
- Gerakan badan kita, jangan kaku. Sering-sering berjalan mendekati anak-anak, jangan berdiri pada satu titik saja.
- Ikuti irama cerita, gerakan badan meniru karakter tokoh dalam cerita kita dengan gaya mendekati aslinya, seperti, zakeus naik pohon agar dapat melihat Yesus... kita berperan sebagai zakeus lengkap dengan kantong uang ditangan dan naik ke kursi seolah-olah mencari seseorang...   
- Jauhkan jaim atau jaga image didepan anak-anak, seperti mengatur poni, mengatur rambut dan gerakan-gerakan yang tidak diperlukan dalam cerita tersebut.

Ekspresi/Mimik.
Ekspresi wajah sangat mendukung bahasa tubuh dalam menyampaikan cerita.
Bagaimana jadinya kalau si tokoh dalam cerita menangis, kita hanya diam saja ? Lucu bukan ?
Berperanlah seperti orang menangis, bila tokoh dalam cerita kita menangis, atau tersenyum, atau marah bahkan seperti orang gila sekalipun, lakukanlah.
Anak-anak akan menjadi lebih antusias bila kita memperagakan mimik wajah sesuai dengan karakter tokoh dalam cerita tersebut. Kalau perlu, ajak anak-anak untuk ikut memperagakannya, tentu suasana mengajar lebih menarik lagi.. :)

Olah Suara.
- Usahakan kata-kata yang kita ucapkan jelas dan tidak bertele-tele, karena itu diperlukan persiapan dari seorang pelayan agar benar-benar mempersiapkan diri dalam bercerita. Dilarang keras cerita dadakan !
- Tempo suara, harus disesuaikan dengan irama cerita yang kita sampaikan. Pada saat perlu cepat... kita cepatkan suara kita, tapi pada saat ceritanya lambat atau terhenti, suaranya kita pelankan atau tiba-tiba hilang.
Misalnya, doni terus berlari...berlari dan berlari sekuat tenaga dan dia bersembunyi dibalik pohon yang besar dengan nafas yang tersengal sengal dan Hufh...(berhenti sejenak, buat anak-anak penasaran cerita selanjutnya).
- Volume Suara, masih berkaitan dengan tempo suara, volume suara juga harus kita mainkan sesuai dengan cerita. Bila dalam cerita si tokoh merintih, volume suara kita kecilkan seperti orang merintih. Begitu juga bila si tokoh dalam cerita marah, maka volume suara kita bisa lebih keras dan nyaring.
- Jangan sering-sering memenggal kata. Misal, Bapa Abra.... (anak-anak menyahut : Ham...)
akan lebih baik bila kita memenggal kalimat menjadi seperti sebuah pertanyaan : Bapa orang beriman adalah Bapa..... (anak-anak menjawab : Abraham)

Yel-Yel atau gerakan motivasi.
Untuk membuat cerita kita lebih menarik dan menjadi perhatian anak-anak, sangat dianjurkan bagi pelayan sekolah minggu untuk menyelingi cerita dengan yel-yel atau gerakan motivasi. Ini bertujuan untuk menyegarkan suasana yang makin ribut, tegang atau membosankan.
Misalnya, Pelayan : Laskar Kristus.... Anak-Anak : Yessss. bisa juga, Pelayan : Tepuk Yesus, anak-anak : (tepuk 3 kali) Ye... (tangan kanan diangkat), (tepuk 3 kali)Sus... (tangan kiri diangkat, (tepuk 3 kali) Yesus (tangan kanan dan kiri diangkat bergantian)...Yess..3 x (kedua tangan ditarik kebawah)

Ini adalah pengalaman dari kejadian-kejadian yang terjadi dalam pelayanan saya, saya yakin diluar saya masih banyak pengalaman-pengalaman yang menyenangkan bahkan menyedihkan dalam pelayanan. Mari kita saling berbagi agar dapat lebih baik dan lebih heran lagi dalam melayani Dia. GBU.

Tips Bercerita | Metode Cerita

Sejauh ini bercerita merupakan metode yang familiar buat anak-anak untuk mengerti akan suatu hal. Banyak orang yang ingin menyampaikan suatu maksud, nasehat bahkan tips dan sebagainya melalui cerita yang sudah tertata rapi dan mudah dipahami bagi si pendengar cerita.
Cerita bisa merupakan kisah asli (benar-benar terjadi), bisa juga cerita rekaan yang tanpa kita sadari telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Tentunya kita pernah mendengar cerita rakyat, legenda, mitos dan kisah binatang. Terutama untuk anak-anak, cerita seperti ini sangat menarik perhatian mereka bahkan mereka akan mendengarkan cerita tersebut dari awal sampai akhir, jangan-jangan, ada yang minta diulang ceritanya... :)

Menjadi perhatian kita bagi pelayan Sekolah Minggu, bagaimana kita membuat cerita Alkitab bisa menarik perhatian mereka seperti itu. Mereka bisa mendengarkan dari awal sampai akhir bahkan kalau perlu ada yang minta disuruh ulang... Bisa tidak ? Ya, tentu bisa.

Di Sekolah Minggu, anak-anak terdiri dari berbagai umur mulai dari balita sampai umur pra remaja (sekitar umur 12 tahun). Untuk bercerita, setiap kelas umur menggunakan metode yang berbeda-beda, jelas karena umur dan kemampuan anak-anak berbeda.

Berikut rinciannya :
Kelas Kecil (umur 4 - 7 tahun)

  • Lebih banyak menggunakan alat bantu seperti gambar atau alat permainan yang menarik perhatian anak.
  • Waktu bercerita tidak lebih dari 5 - 6 menit, dikarenakan konsentrasi anak sudah mulai pecah bila kelamaan.
  • Beri ruang yang luas untuk anak-anak mengekspresikan diri mereka, misalnya bertanya, bernyanyi, bersajak atau bahkan ada yang mau menari. :)
  • Sering-sering beri penghargaan buat mereka sekecil apapun usaha mereka untuk unjuk diri, dengan demikian si anak akan merasa dihargai dan belajar untuk lebih optimis kedepannya.

Kelas Tengah (umur 8 - 9 tahun)
  • Waktu bercerita sudah bisa lebih lama sekitar 8 - 10 menit.
  • Dapat menggunakan perumpamaan dan unjuk diri, biasanya anak-anak usia ini suka untuk menonjolkan kemampuan diri dan lebih mudah diarahkan. Misalnya, menunjuk anak-anak berperan sebagai tokoh dalam cerita yang akan disampaikan, yang teksnya tentu sudah kita persiapkan terlebih dahulu. Ini dapat menarik perhatian anak-anak untuk lebih fokus pada tokoh cerita tersebut.
  • Buat kelompok-kelompok kecil, agar mereka bisa belajar diskusi dan bekerja sama. Jangan lupa sekali-kali buat lomba antar kelompok untuk menjaga kekompakan mereka satu sama lain.
  • Beri penghargaan setiap prestasi yang mereka buat, pribadi atau kelompok.

Kelas Besar ( umur 10 - 12 Tahun)
  • Waktu bercerita bisa lebih panjang antara 10 - 12 menit. Itupun diselingi dengan yel-yel atau puji-pujian untuk menyegarkan suasana belajar.
  • Usahakan lebih banyak ruang untuk anak-anak mengutarakan maksud dari cerita yang disampaikan menurut versi mereka. Setelah itu dapat kita tambahkan bila perlu.
  • Poin cerita usahakan lebih kepada pembentukan karakter anak yang mencerminkan sebagai anak-anak Terang.
  • Seimbangkan interaksi antara anak-anak dan pelayan SHA, pilih anak-anak yang lebih sering diam untuk proaktif dalam kegiatan, misalnya tunjuk sebagai ketua kelompok.
  • Beri penghargaan buat prestasi yang anak-anak buat.
Mengajar di Sekolah Minggu bukanlah perkara yang mudah, tetapi bukan juga perkara yang tidak bisa diatasi. Dengat semangat pelayanan, kembangkan diri kita agar dapat memberikan yang terbaik demi membentuk anak-anak Terang yang tetap bersinar dari dini. Tuhan memberkati.

8 Apr 2011

Tips Untuk Orang Tua | Membentuk Karakter Anak

1. Bila anak hidup dalam kritik, ia belajar untuk mencela, sinis, sombong dan meremehkan.
2. Bila anak hidup dalam permusuhan, ia belajar untuk menantang.
3. Bila anak hidup dalam penghinaan, ia akan belajar untuk merasa kecil, tidak berarti dan tidak percaya diri.
4. Bila anak hidup dalam perasaan malu, ia belajar untuk selalu merasa bersalah.
5. Bila anak hidup dalam toleransi, ia akan belajar sabar.
6. Bila anak hidup dalam dorongan, ia akan belajar percaya diri.
7. Bila anak hidup dalam pujian, ia akan belajar menghargai.
8. Bila anak hidup dalam kewajaran, ia akan belajar keadilan.
9. Bila anak hidup dalam dihargai, ia akan belajar menghargai dirinya sendiri.
10. Bila anak hidup dalam rasa aman, ia akan belajar untuk percaya.
11. Bila anak hidup diterima dalam pergaulan, ia akan menemukan keindahan dalam dunia.
12. Bila anak hidup dalam persekutuan dan doa, ia akan belajar mengenal Tuhan beserta ajaran-Nya.

Mari kita didik anak-anak kita dengan taburan doa dan benih Firman Tuhan, maka sebagai orang tua kita akan bangga melihatnya tumbuh menjadi Laskar Kristus yang gagah berani memegang teguh iman percayanya. Amin. JBU all. ^_^