Klik Juga

9 Apr 2011

Tips Bercerita | Metode Cerita

Sejauh ini bercerita merupakan metode yang familiar buat anak-anak untuk mengerti akan suatu hal. Banyak orang yang ingin menyampaikan suatu maksud, nasehat bahkan tips dan sebagainya melalui cerita yang sudah tertata rapi dan mudah dipahami bagi si pendengar cerita.
Cerita bisa merupakan kisah asli (benar-benar terjadi), bisa juga cerita rekaan yang tanpa kita sadari telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Tentunya kita pernah mendengar cerita rakyat, legenda, mitos dan kisah binatang. Terutama untuk anak-anak, cerita seperti ini sangat menarik perhatian mereka bahkan mereka akan mendengarkan cerita tersebut dari awal sampai akhir, jangan-jangan, ada yang minta diulang ceritanya... :)

Menjadi perhatian kita bagi pelayan Sekolah Minggu, bagaimana kita membuat cerita Alkitab bisa menarik perhatian mereka seperti itu. Mereka bisa mendengarkan dari awal sampai akhir bahkan kalau perlu ada yang minta disuruh ulang... Bisa tidak ? Ya, tentu bisa.

Di Sekolah Minggu, anak-anak terdiri dari berbagai umur mulai dari balita sampai umur pra remaja (sekitar umur 12 tahun). Untuk bercerita, setiap kelas umur menggunakan metode yang berbeda-beda, jelas karena umur dan kemampuan anak-anak berbeda.

Berikut rinciannya :
Kelas Kecil (umur 4 - 7 tahun)

  • Lebih banyak menggunakan alat bantu seperti gambar atau alat permainan yang menarik perhatian anak.
  • Waktu bercerita tidak lebih dari 5 - 6 menit, dikarenakan konsentrasi anak sudah mulai pecah bila kelamaan.
  • Beri ruang yang luas untuk anak-anak mengekspresikan diri mereka, misalnya bertanya, bernyanyi, bersajak atau bahkan ada yang mau menari. :)
  • Sering-sering beri penghargaan buat mereka sekecil apapun usaha mereka untuk unjuk diri, dengan demikian si anak akan merasa dihargai dan belajar untuk lebih optimis kedepannya.

Kelas Tengah (umur 8 - 9 tahun)
  • Waktu bercerita sudah bisa lebih lama sekitar 8 - 10 menit.
  • Dapat menggunakan perumpamaan dan unjuk diri, biasanya anak-anak usia ini suka untuk menonjolkan kemampuan diri dan lebih mudah diarahkan. Misalnya, menunjuk anak-anak berperan sebagai tokoh dalam cerita yang akan disampaikan, yang teksnya tentu sudah kita persiapkan terlebih dahulu. Ini dapat menarik perhatian anak-anak untuk lebih fokus pada tokoh cerita tersebut.
  • Buat kelompok-kelompok kecil, agar mereka bisa belajar diskusi dan bekerja sama. Jangan lupa sekali-kali buat lomba antar kelompok untuk menjaga kekompakan mereka satu sama lain.
  • Beri penghargaan setiap prestasi yang mereka buat, pribadi atau kelompok.

Kelas Besar ( umur 10 - 12 Tahun)
  • Waktu bercerita bisa lebih panjang antara 10 - 12 menit. Itupun diselingi dengan yel-yel atau puji-pujian untuk menyegarkan suasana belajar.
  • Usahakan lebih banyak ruang untuk anak-anak mengutarakan maksud dari cerita yang disampaikan menurut versi mereka. Setelah itu dapat kita tambahkan bila perlu.
  • Poin cerita usahakan lebih kepada pembentukan karakter anak yang mencerminkan sebagai anak-anak Terang.
  • Seimbangkan interaksi antara anak-anak dan pelayan SHA, pilih anak-anak yang lebih sering diam untuk proaktif dalam kegiatan, misalnya tunjuk sebagai ketua kelompok.
  • Beri penghargaan buat prestasi yang anak-anak buat.
Mengajar di Sekolah Minggu bukanlah perkara yang mudah, tetapi bukan juga perkara yang tidak bisa diatasi. Dengat semangat pelayanan, kembangkan diri kita agar dapat memberikan yang terbaik demi membentuk anak-anak Terang yang tetap bersinar dari dini. Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar: